Increase Retention with Celengan Ayam
00.

01.Overview
Company
Vokraf
Duration
Q1-Q2 2024
Role
UI/UX Designer
Platform
Mobile Web dan Desktop Web
Project Goals
02.Background
Product Discovery

Image: Funneling Celengan Ayam (Retention)
02.Business Problem
Business Problem

Image: Funneling Celengan Ayam (Retention)
03.User Problem
Mengapa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan SOP?
Kami melakukan pemahaman mendalam terhadap Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan menganalisis alur inspeksi konstruksi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang mungkin dihadapi oleh kontraktor dan inspektur sebagai pengguna sebelum kami memutuskan untuk menanyakannya secara langsung.

Image: The final design live in the mobile app
Pasalnya, untuk proses pengajuan izin kerja sudah ada, padahal selama proses pengerjaan dan pasca konstruksi masih banyak yang menggunakan formulir kertas.
Kami fokus pada proses kerja dan pekerjaan pasca konstruksi. Berikut adalah beberapa kesenjangan yang kami temukan:
04. Validation The Problem
Qualitative Research

Kami melakukan penelitian kualitatif dengan kontraktor dan inspektur di Sinar Mas Land untuk memahami perilaku mereka dan mencari tahu lebih banyak tentang masalah dari proses izin kerja hingga penyelesaian pekerjaan konstruksi.
Key Findings
Berikut ini adalah beberapa temuan utama dari penelitian ini. Kami juga menemukan temuan-temuan yang tidak kami duga sebelumnya dan ini juga memengaruhi efisiensi proses konstruksi.
Bentuk yang digunakan mudah tersebar
Pertama, kami mendalami lebih jauh formulir yang saat ini digunakan pengguna untuk melakukan pemeriksaan pemantauan sekaligus pemeriksaan pekerjaan.

Kami menemukan tiga kondisi proyek dalam proses pengerjaan konstruksi. Berikut rinciannya:
Proyek yang hanya memiliki satu formulir izin kerja, formulir daftar periksa pemantauan, dan formulir daftar periksa pekerjaan.
Proyek yang memiliki lebih dari satu formulir izin kerja, formulir daftar periksa pemantauan, dan formulir daftar periksa pekerjaan.
Proyek yang berkorelasi dengan satu proyek dan proyek lainnya, memiliki lebih dari satu formulir izin kerja, formulir daftar periksa pemantauan, dan formulir daftar periksa pekerjaan.
Kondisi kedua dan ketiga inilah yang sering menyebabkan formulir berserakan, karena banyaknya formulir yang dipakai dalam satu proyek.
Tidak ada wadah untuk menampung semua cacat/ketidaksesuaian kualitas
Terkait isu ini, kami menggali lebih dalam karena isu ini berisiko meningkatkan biaya proyek dan memperlambat penyelesaian proyek.
Kami menemukan beberapa faktor yang menyebabkan cacat/ketidaksesuaian kualitas.
Kualitas bahan yang digunakan tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Kualitas pengerjaan tidak sesuai standar
Kesalahan dalam penerapan standar kualitas yang ditetapkan

Dalam formulir daftar periksa pekerjaan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal seperti ukuran, ketebalan, dan kekuatan. Hal ini dapat mengakibatkan satu formulir memiliki lebih dari satu cacat kualitas/ketidaksesuaian.
Wadah yang sangat kecil ini hanya dapat menyediakan informasi tertulis dan tidak ada dokumentasi cacat/ketidaksesuaian dalam catatan yang ada.
Ada kesinambungan antara satu karya dengan karya yang lain.
Temuan ini merupakan sesuatu yang tidak kami antisipasi sebelumnya dan kami temukan selama proses penelitian, yaitu bahwa proyek tersebut berada pada kondisi 3 pada proses konstruksi di atas.
Persyaratan ketiga adalah, “Proyek yang berkorelasi antara satu proyek dengan proyek lainnya, sehingga mempunyai lebih dari satu formulir izin kerja, formulir daftar periksa pemantauan, dan formulir daftar periksa pekerjaan.
Dengan banyaknya proses perizinan kerja yang harus dilalui dan formulir yang dikumpulkan dalam satu proyek, maka kontraktor pelaksana harus membawa semua formulir dari proyek pertama sebagai bukti bahwa pekerjaan telah selesai dan siap untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya.
Kemudian inspektur memeriksa formulir dari proyek sebelumnya sebelum akhirnya memberikan izin. Hal ini memperlambat proses penyelesaian proyek secara keseluruhan.

05. Goal
Project Goal
Setelah melalui serangkaian proses penelitian untuk memastikan bahwa kami memecahkan masalah yang tepat.
Sasaran kami adalah merancang pengalaman ideal untuk keseluruhan proses konstruksi mulai dari pengajuan izin kerja awal hingga serah terima dengan mengembangkan aplikasi izin kerja terkini.
Sebelum digunakan sepenuhnya oleh semua kontraktor dan inspektur Sinar Mas Land, kami memvalidasi desain dengan uji kemampuan pengguna.

Image: The final design live in the website
User Goal
Kami menetapkan sasaran pengguna sebagai kontraktor sebagai pelaksana, inspektur sebagai pemeriksa hasil pekerjaan kontraktor, dan admin sebagai pengelola data.
Contractor
Pahami cara memproses permintaan daftar periksa pemantauan dan daftar periksa pekerjaan dalam uji coba dengan cepat.
Bekerja dengan nyaman tanpa harus memikirkan banyak formulir
Tinjau pekerjaan yang tidak sesuai dengan mudah dan cepat untuk memahami
Inspector
Tinjau permintaan izin kerja, daftar periksa pemantauan, dan daftar periksa pekerjaan yang masuk dengan cepat
Isi formulir daftar periksa pemantauan dan daftar periksa pekerjaan dengan mudah
Memberikan hasil atau temuan tinjauan dengan dokumentasi
Admin
Rekapitulasi semua proses kerja konstruksi dengan mudah dan cepat
06. Solution
Structure Data
Sebelum merancang solusi, kami mulai mengamati struktur data yang ada dalam aplikasi izin kerja dan struktur data baru dalam proses daftar periksa pekerjaan saat ini. Kami membahasnya dengan pemangku kepentingan lainnya (Analis & Pengembang) agar kami tetap selaras.
Gambar pemetaan data di bawah ini menunjukkan struktur data yang akan digunakan untuk proses kontraktor konstruksi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam proses, serta meningkatkan efisiensi, efektivitas, akurasi, kemudahan akses, dan keamanan.
07. Flowchart Diagram
The trail users traverse
Dengan membayangkan alur saat ini, kami mencoba menerjemahkan alur yang ada menjadi sesuatu yang lebih mudah dipahami. Kotak ungu adalah daftar periksa pemantauan proses dan daftar periksa pekerjaan. Sementara itu, kotak putih adalah alur dalam aplikasi izin kerja saat ini.
08. Low fidelity
Berbagi ide dan mengumpulkan umpan balik awal
Bentuk yang digunakan mudah tersebar
Pertama, kami menguraikan tata letak dan aliran informasi yang ada dalam formulir saat ini, sehingga pengguna selanjutnya dapat lebih mudah memahami formulir tersebut.

Kita langsung membagi data sesuai dengan tipe formulir, di sini saya hanya menggunakan satu formulir untuk checklist pekerjaan sebagai representatif, karena proses penambahan formulir sama untuk setiap tipe formulir.

Setiap formulir memiliki kategori dan subkategori berbeda serta ketentuan berbeda pula. Jadi, kami memudahkan pengguna untuk menyesuaikan formulir dengan kebutuhan mereka.

Setelah mereka selesai mengisi semua informasi berdasarkan formulir manual sebelumnya, kami menampilkan pratinjau yang dapat mereka lihat di situs web.
Kami juga mengelompokkannya berdasarkan kategori dalam bentuk kartu di layar ponsel, sehingga memudahkan pengguna untuk memindai formulir yang akan diisi.

Tidak ada wadah untuk menampung semua cacat/ketidaksesuaian kualitas
Kami melampirkan cacat/ketidaksesuaian kualitas pada setiap subkategori sehingga dokumentasi dapat dengan mudah ditemukan nanti saat dibutuhkan lagi.

Bila Tombol Radio "Ditolak" Aktif, Kartu akan berubah. Jadi pengguna perlu menambahkan dokumentasi dan catatan untuk mendokumentasikan ketidaksesuaian kualitas.
Kami membuat Tombol tersebut otomatis berubah menjadi "Ditolak" jika salah satu subkategori ditolak oleh pemeriksa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam memasukkan formulir dan mengurangi risiko pengerjaan ulang.

Ada kesinambungan antara satu karya dengan karya yang lain.
Sebelum kita membuat kesinambungan pekerjaan satu dengan yang lain, kita perlu membuat pemetaan data agar sequence dapat melekat pada lantai terlebih dahulu. Sequence adalah sebutan untuk Work Permit Form, Employment Checklist Form, dan Monitoring Checklist Form yang digabungkan menjadi satu. Setiap lantai memiliki keunikannya sendiri, sehingga dapat terdapat beberapa Sequence pada satu lantai.

Kalau datanya sudah ada, mari kita berikan kontinuitas atau kondisi-kondisi, agar kontinuitas pekerjaan ini bisa diakses dengan mudah oleh para kontraktor melalui Smartphone.

Perubahan data pemetaan juga memengaruhi kontraktor dalam aplikasi mereka. Saat kontraktor ingin mengajukan izin kerja, mereka hanya perlu menentukan lantai yang diinginkan dan tidak perlu mengajukan izin kerja berulang kali.
Before
Dalam pengajuan izin kerja saat ini, pengajuan izin kerja hanya dilakukan dalam satu formulir izin kerja. Tidak ada daftar periksa untuk memantau pengajuan, daftar periksa pekerjaan, dan pemilihan lokasi untuk izin kerja yang diajukan.
After
Sekarang, setiap formulir telah dipetakan langsung ke setiap lantai sehingga pengguna tidak perlu mengajukan izin kerja berulang kali dan kami juga menyediakan kesinambungan antara satu izin kerja dan izin kerja lainnya melalui sistem.


Other designs
Kami juga membuat beberapa desain untuk mendukung produk agar terus digunakan dari awal hingga akhir, yang nantinya akan kami bawa ke proses kemampuan validitas pengguna.
Kami membaginya berdasarkan cerita pengguna yang telah kami buat sebelumnya, untuk memudahkan kami dan pengembang melihat bagaimana alur setiap cerita pengguna.
09. Validation
Round of Usability Testing
Sebagai langkah selanjutnya untuk memastikan apakah desain yang dibuat sesuai bagi pengguna atau tidak, kami melakukan pengujian kemampuan kegunaan secara daring.

Bentuk yang digunakan mudah tersebar
Format dan tata letak informasi dalam formulir baru yang mudah dipahami oleh pengguna (inspektur) pada tahap pembuatan dan peninjauan hasil formulir yang telah dibuat.
Tidak ada wadah untuk menampung semua cacat/ketidaksesuaian kualitas
Pengguna (inspektur) dapat dengan mudah memahami situasi ketika salah satu dari mereka ditolak dan dokumentasi cacat/ketidaksesuaian muncul dalam subkategori tersebut. Mereka juga memahami bahwa formulir akan secara otomatis ditolak jika salah satu subkategori ditolak.
Ada kesinambungan antara satu karya dengan karya yang lain.
Desain dan alur untuk membuat persyaratan keberlanjutan izin kerja yang mudah dipahami oleh inspektur. Kontraktor memahami bahwa mereka tidak perlu lagi memikirkan keberlanjutan izin kerja karena izin tersebut sudah tersedia.
10. Supporting Media
Promote & Guide
Poster
in this project, we also created a poster to help raise awareness for contractors and inspectors that we have developed an application that will help with their work.

User Guide
Not only do posters increase awareness, but we also create user guides to help them better understand each function in the products we have developed.

11. Epilog
Result & Impact
Karena produk ini masih dalam tahap pengembangan, kami belum bisa memberikan angka sebagai bentuk pencapaian kami. Namun, kami sudah menentukan matriks apa yang akan kami gunakan nanti.
Proyek Tepat Waktu (Tepat Waktu)
Mengurangi Biaya Pengerjaan Ulang (Uang)
Menjaga Kualitas (Quality)
Key Takeaway & Learning
Bekerja pada proyek yang berhubungan dengan konstruksi membuat saya belajar banyak tentang melihat dan menentukan kemungkinan kejadian di lapangan selama proses penelitian.
Tidak hanya kejadian yang mungkin saja terjadi, saya juga belajar membuat data pemetaan yang sangat kompleks dengan kondisi yang berbeda-beda. Hal ini membuat saya harus mengasah logika saya agar data tersebut tetap masuk akal bagi kami atau developer.
Mengawasi sebuah proyek adalah hal baru bagi saya. Saya belajar bagaimana menjadi lebih pengertian dan lebih kritis terhadap anggota tim, belajar mengolah bahasa teknis menjadi bahasa yang lebih mudah dipahami oleh tim merupakan pelajaran yang sangat menarik bagi saya.
Saya tidak hanya mengawasi proyek, tetapi saya juga belajar untuk mengawasi 3 proyek paralel yang berjalan sekaligus, saya belajar bagaimana mengelola berbagai tim dan proyek, serta melacak pekerjaan mereka sehingga tetap sesuai target dan selaras dengan para pemangku kepentingan.
Memiliki tim dengan berbagai proyek berarti saya harus memahami kesulitan dan hambatan apa yang dihadapi tim tersebut dan membantu apa pun itu, menjawab keraguan, mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan memberikan dorongan.